Kebenaran akan tidak berpihaknya wasit La Liga terhadap Real Madrid ketika dibesut Mourinho kini semakin terkuak, dari banyak laga Real Madrid kerap dirugikan wasit apalagi saat melawan klub rival Barcelona. Prediksi akan ada agenda tersembunyi semakin santer dibicarakan, sebagai buktinya adalah melihat fakta dibanyak laga El-Clasico pemain Madrid ketika masih dilatih Mourinho selalu dengan mudahnya diberi kartu merah dan diganjar hukuman penalti oleh wasit dengan tidak pantas.
Hampir sebagian besar laga El-Clasico Madrid hanya bermain dengan 10 atau malah hanya 9 pemain, sehingga kemenangan Barcelona selalu diiringi dengan fakta kontroversial wasit dan semuanya dapat dibuktikan dengan rekaman ulang pertandingan, dan bukan isapan jempol semata.
Mantan wasit La Liga Jose Luis Paradas Romero akhirnya
mengungkapkan ke publik perihal alasannya mundur dari profesi pengadil
lapangan hijau. Romero mengakui berselisih dengan Direktur Komite Teknis
Wasit Spanyol, Manuel Diaz Vega.
Romero berselisih dengan Vega perihal kepemimpinannya dalam laga Real Madrid melawan Rayo Vallecano pada 17 Februari 2013 lalu. Vega menyalahkan Romero karena tak mau mengusir Jose Mourinho dari pinggir lapangan.
"Saya mundur karena berselisih dengan Manuel Diaz Vega; ia tak menunjukkan respek kepada saya. Dia menyudutkan saya karena tidak mengusir Jose Mourinho. Vega pertama menyalahkan saya lewat telepon dan kemudian dalam rapat. Saya selalu mengatakan apa yang saya anggap benar dan saya tak pernah lari dari situasi apa pun. Yang aneh, Komite Wasit sebenarnya memberikan pujian atas performa saya dalam laga Rayo melawan Madrid itu. Saya curiga memang ada agenda tersembunyi," urai Romero.
Romero kemudian memilih mundur karena merasa atasannya sudah berbuat salah. Ia mengaku tak menyesal karena yakin keputusannya untuk tidak mengusir Mourinho sudah benar.
"Saya tak menyesali apa pun. Kadang kita memang bisa salah, tetapi saya tahu dalam hal ini saya tak bersalah. Saya kemudian memutuskan untuk mundur. Saya bisa katakan bahwa keputusan itu saya ambil dengan kepala dingin. Saya bangga dengan apa yang saya lakukan, meski harus mengakui bahwa saya juga kecewa," imbuhnya.
Romero berselisih dengan Vega perihal kepemimpinannya dalam laga Real Madrid melawan Rayo Vallecano pada 17 Februari 2013 lalu. Vega menyalahkan Romero karena tak mau mengusir Jose Mourinho dari pinggir lapangan.
"Saya mundur karena berselisih dengan Manuel Diaz Vega; ia tak menunjukkan respek kepada saya. Dia menyudutkan saya karena tidak mengusir Jose Mourinho. Vega pertama menyalahkan saya lewat telepon dan kemudian dalam rapat. Saya selalu mengatakan apa yang saya anggap benar dan saya tak pernah lari dari situasi apa pun. Yang aneh, Komite Wasit sebenarnya memberikan pujian atas performa saya dalam laga Rayo melawan Madrid itu. Saya curiga memang ada agenda tersembunyi," urai Romero.
Romero kemudian memilih mundur karena merasa atasannya sudah berbuat salah. Ia mengaku tak menyesal karena yakin keputusannya untuk tidak mengusir Mourinho sudah benar.
"Saya tak menyesali apa pun. Kadang kita memang bisa salah, tetapi saya tahu dalam hal ini saya tak bersalah. Saya kemudian memutuskan untuk mundur. Saya bisa katakan bahwa keputusan itu saya ambil dengan kepala dingin. Saya bangga dengan apa yang saya lakukan, meski harus mengakui bahwa saya juga kecewa," imbuhnya.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !